Pembekalan KKN Tranformatif PAR Bagi Mahasiswa Angkatan Pertama
Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam (STIUDA) Bangkalan, hari ini (03/10) memberikan Pembekalan kepada Peserta KKN perdana 2019 di auditorium STIUDA sebagai bentuk persiapan peserta KKN sebelum keberangkatan mereka menuju masing-masing lokasi KKN yang sudah ditentukan.
KKN ini akan dilaksanakan di 4 Desa di kabupaten Bangkalan dengan dibagi 4 kelompok yaitu di Desa Dabung, Daleman, Kelbung dan Kajjan selama 17 Hari
Agenda pembekalan yang sebelumnya sempat tertunda dari jadwal yang telah ditentukan yaitu tanggal 01 November 2019 itu berlangsung sangat baik, dihadiri seluruh peserta KKN dari dua prodi; Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) dan Ilmu Hadis (IH) angkatan 2016.
Ketua Panitia Pelaksana Moh. Sholeh memberikan penjelasan terkait penundaan agenda pembekalan KKN dari jadwal yang ditentukan dikarenakan adanya kendala dari pihak panitia KKN yang bersifat teknis.
Ketua STIUDA Umar Zakka dalam sambutannya berpesan kepada seluruh peserta KKN supaya tetap menjaga almamater mahasiswa sekaligus almamater sebagai santri. Ia menegaskan bahwa peserta KKN STIUDA Selamanya harus tetap menjaga dua almamater tersebut.
“Jangan samakan Mahasiswa STIUDA dengan mahasiswa luar, Jaga almamater kampus dan pesantren” Tegasnya.
Syukron Pembantu Ketua (PK) III Bidang kemahasiswaan juga turut menghimbau kepada Peserta KKN supaya membuat suatu inovasi yang nantinya dapat diteruskan oleh masyarakat setempat. Sehingga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Pembekalan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk empat hal; pertama, mensosialisasikan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berikut perannya di lapangan., kedua, sosisalisasi kegiatan yang akan dikerjakan mahasiswa saat berada di lapangan, ketiga, membekali peserta bagaimana berinteraksi dengan masyarakat setempat, kempat, sosialisasi perihal teknis pelaporan dan penilaian hasil KKN.
Rohman Dosen Pembimbing Lapangan menjelaskan dengan begitu rinci terkait konsep KKN Perdana STIUDA saat ini yang berbasis PAR (Patisipatory Action Riset) Tranformatif. Mulai dari langkah pertama yang harus dilakukan; cara bersosialisasi kepada masyarakat, mencari masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat, cara menganalisis masalah hingga penyelesaian masalah.
“jadi dapat kalian gunakan 5 hari untuk Maping, 4 hari untuk menganalisis, sisanya 8 hari gunakan untuk mencari solusinya” tuturnya.
“kalo bisa kalian kemana-mana bawa buku catatan, catat setiap kegiatan yang dilakukan setiap harinya” imbuhnya.
Lutfianto salah satu dosen pembimbing lapangan juga berbagi pengalaman dan menghimbau peserta KKN untuk fokus menganalisi satu permasalahan saja, serta tetap menjaga etika di lokasi tersebut, lalu pecahkan masalah tersebut sesuai dengan kemampuan sebagai mahasiswa.