slot16 slot16 Slot16 SLOT THAILAND SLOT THAILAND https://dewa16.co.uk/ https://bola16.co.uk/ https://slot-pulsa.co.uk/ deposit pulsa tanpa potongan slo16 IBOSLOT slot gacor slot gacor deposit pulsa tanpa potongan slot pulsa slot88 slot gacor slot gacor https://sibangkodir.bpsdm.jatimprov.go.id/vendor/produk/togel-online/ slot pulsa slot88 slot luar negeri slot pulsa togel online slot thailand slot gacor slot88 slot pulsa slot thailand slot kamboja slot bonus slot pulsa slot88 https://simonev.lebakkab.go.id/vendor/produk/slot-pulsa/

Rahasia Kata Dalam Sastra; Menyingkap Keindahan-keindahan Sastra dalam Al-Quran

Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam (STIUDA) Bangkalan sudah tiga hari menggelar Diklat Jurnalistik Dasar (DJD) yang dimulai pada hari senin 30 November hingga 2 Desember 2020 di Gedung Auditorium Pondok Pesantren Darussholah Pusat An-Nawawiyah.

Sebagai penghujung acara, Panitia pelaksana DJD memungkasi diklat tersebut dengan Seminar Umum yang bertemakan “Rahasia Kata Dalam Sastra; Menyingkap Keindahan-keindahan Sastra dalam Al-Qur’an,” yang dihadiri oleh Budayawan tanah air yang dikenal dengan karyanya Celurit Emas yaitu Kh. D. Zawawi Imron.

Syafi’i Ma’arif selaku Ketua Pelaksana (Ketupel) DJD menuturkan Seminar tidak hanya dihadiri oleh peserta DJD akan tetapi juga dibuka umum untuk Santri Darussholah, mahasiswa STIUDA maupun mahasiswa luar STIUDA.

Sepanjang penyampaian materi, Kh. Zawawi serat menyampaikan puisi gubahannya, diantaranya Puisi yang berjudul Ibu, Puisi tentang Korupsi, Puisi Hujan dan Payung dan Puisi Indonesia Tanah Sajadah.

Ia juga menegaskan bahwa seorang sastrawan butuh kebersihan hati guna menyingkap rahasia dalam kata, apalagi kata dalam Al-Qur’an, karena Al- Qur’an serat akan sastra.

“Segala hal ada dalam Alquran, begitu juga sastra jadi Jangan ragukan sastra Al-Quran” Tuturnya.

ia juga sempat menjawab pertanyaan salah satu peserta putri, Sumriyah Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis (IH) Semester I tentang puisi yang terkadang cenderung sederhana dalam menggunakan diksinya.

“Kesederhanaan itulah keindahan sastra itu sendiri.” Tuturnya menjawab pertanyaan seraya memberikan contoh puisi yang sederhana.

Acara tersebut berjalan dengan lancar dan khidmat yang dihadiri oleh 131 peserta dengan rincian 77 orang peserta putra dan 61 peserta putri.

Mustakim peserta seminar berkomentar.

“Seminarnya mantap, hanya saja panitia bisa mengevaluasi terkait sound sistem yang kurang memadai” tuturnya.

Mustiah juga turut berkomentar.

“Seminar tadi sangat spektakuler, karena dengan datangnya beliau, sangat membantu kita untuk memahami sastra Al-Quran itu seperti apa” ungkapnya

Syafi’i selaku ketupel berharap dengan terlaksananya seminar ini dapat menambah wawasan sastra mahasiswa STIUDA khususnya untuk seluruh peserta seminar pada umumnya.



Komentar